JAKARTA, KOSSUHA PORTAL – Presiden Prabowo Subianto resmi menunjuk Dr. Ferry Juliantono, S.E., Ak., M.S.i., sebagai Menteri Koperasi. Pengangkatan ini menjadi sorotan publik. Banyak yang ingin tahu sosok dan rekam jejaknya. Ferry bukanlah nama baru di lingkungan kementerian tersebut.
Ferry Juliantono sebelumnya mengemban amanah sebagai Wakil Menteri Koperasi. Ia dikenal memiliki pengalaman panjang di dunia gerakan ekonomi kerakyatan. Kiprahnya yang konsisten membuatnya dinilai sebagai figur yang tepat. Presiden menunjuknya untuk memimpin kementerian yang strategis ini.
Lahir di Jakarta pada 27 Juli 1967, Ferry memiliki latar belakang pendidikan yang kuat. Ia meraih gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Padjadjaran (Unpad). Kemudian, ia melanjutkan studi magisternya di Universitas Indonesia (UI). Ferry mengambil program pascasarjana Ilmu Politik dengan kekhususan Ekonomi Politik Internasional.
Sebelum terjun ke dunia politik dan pemerintahan, Ferry dikenal sebagai seorang aktivis. Ia aktif menyuarakan kepentingan rakyat kecil. Perjuangannya berfokus pada petani, nelayan, dan pedagang pasar. Pengalaman inilah yang membentuk pemahamannya tentang ekonomi kerakyatan.
Keterlibatannya dalam berbagai organisasi koperasi sangat menonjol. Ferry tercatat aktif di Induk Koperasi Tani Nelayan (INKOPTAN). Ia juga menjadi Ketua Umum Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas). Selain itu, namanya juga lekat dengan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin). Hal ini menunjukkan pemahamannya yang mendalam.
Di kancah politik, Ferry Juliantono merupakan kader Partai Gerindra. Ia menjabat sebagai Wakil Ketua Umum. Loyalitas dan dedikasinya di partai mengantarkannya ke posisi penting. Kini, ia dipercaya untuk merealisasikan program-program pemerintah. Program tersebut khususnya di sektor pemberdayaan koperasi dan UMKM.
Publik menaruh harapan besar pada kepemimpinan Ferry Juliantono. Pengalamannya yang lengkap dari aktivis hingga birokrat diharapkan membawa angin segar. Kebijakannya dinantikan untuk memperkuat koperasi sebagai soko guru perekonomian bangsa.

